Bukan hari raya Imlek namanya jika tidak ada lampion yang menghiasi tempat ibadah, rumah, maupun jalan-jalan. Begitulah ungkapan yang sering muncul dari kaum Tionghoa mengenai lampion. Melekatnya lampion dengan kaum Tionghoa tak lepas dari nilai historis yang terdapat pada lampu tersebut. Oleh sebab itu, menjelang Imlek tiba banyak sekali pengrajin yang menjual lampion kertas, baik itu lampion kertas grosir maupun lampion kertas eceran. Apabila perayaan Imlek tiba, pengrajin lampion kertas di Jakarta ibarat tertimpa rejeki durian runtuh karena banyak sekali keturunan Tionghoa di daerah ini yang ingin membeli lampion. Agar semua kebutuhan lampion dapat terpenuhi maka pengrajin mulai memproduksi berbagai macam jenis lampionnya jauh-jauh hari sebelum hari raya tersebut.